5 Hal Yang Harus Dihindari Orang Tua Dalam Mendidik Anak
Cara mendidik anak harus dipahami secara menyeluruh bukan hanya sepenggal-sepenggal saja. Agar anak tumbuh dengan utuh baik secara intelektual, spiritual, dan emosional. Maka cara mendidik anak seharusnya berupa upaya mengajak dan memotivasi anak kearah positif untuk berani menemukan hal-hal baru secara intelektual, spiritual, dan emosionalnya. Ketiganya jangan dipisahkan apalagi dihilangkan.
Kesalahan yang umum dilakukan orangtua adalah mereka merasa telah cukup hanya dengan memasukan anak kesekolah. Toh mereka juga diajari di sekolahan berbagail hal. Pada posisi ini maka kemungkinan gagal dalam mendidik anak sudah di depan mata. Seharusnya tanggung jawab sebagai orang tua dalam mencetak anak yang berkualitas tidak bisa sampai disitu saja. Apa saja yang harus dilakukan?.
1. Tidak konsisten menegakkan peraturan
Orang tua harus tegas dalam menerapkan peraturan kepada anak. Jangan lembek, karena peraturan yang selalu berubah-ubah membuat anak menjadi bingung, serba tak pasti dan tidak fokus. Anak juga bisa berkembang menjadi pribadi yang labil, takut bertindak dan peragu dalam mengambil keputusan.
2. Terlalu membenarkan pendapat diri sendiri tanpa mau berdiskusi dan menghargai pendapat anak
3. Selalu melarang dan terlalu mengontrol
Orang tua sebaiknya juga tidak boleh terlalu mengontrol (mengatur) dan terlalu banyak melarang anak. Mungkin, sikap orang tua yang terlalu mengontrol dan terlalu banyak melarang anak didasari karena orang tua khawatir dan sayang dengan anak. Namun, bila berlebihan, tentu dampaknya akan sangat tidak baik bagi anak. Anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang peragu, penakut, dan mati kreativitasnya. Padahal dengan bereksplorasi pada lingkungan sekitarnya anak bisa belajar banyak hal yang berguna bagi tumbuh kembangnya. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai dampak pola asuh terlalu mengontrol (terlalu mengatur) pada anak, Anda dapat membaca artikel Ini Dia Bahaya Pola Asuh “Terlalu Mengatur” Pada Anak
4. Orang tua sering melakukan “white lie”
Sebagian besar orang tua tanpa disadari sering melakukan “white lie” atau membuat kebohongan dengan dalih demi kebaikan. Hati-hati dengan kebiasaan seperti itu karena anak bisa menirunya dan menjadikan hal tersebut sebagai sebuah kebiasaan yang wajar dan sah-sah saja untuk dilakukan. Ingatlah, bahwa Anda sebagai orang tua adalah contoh bagi anak. Segala tindak-tanduk Anda akan dilihat, diingat, bahkan ditiru oleh anak. Anda tentu tidak ingin anak Anda tumbuh menjadi pribadi yang sering membuat kebohongan, kan? Untuk itu, biasakanlah selalu berkata jujur pada anak agar ia juga tumbuh menjadi pribadi yang jujur dan bisa dipercaya.
5. Orang tua sering bertengkar di depan anak
Dalam rumah tangga, pertengkaran dan percekcokan antara suami dan istri adalah hal yang wajar. Namun, bukan berarti Anda dan pasangan boleh mempertontonkan pertengkaran tersebut di depan anak-anak. Bila hal ini selalu terjadi di depan anak, maka anak akan berpikir bahwa bertengkar adalah hal yang biasa. Ia juga bisa saja beranggapan bahwa bila ingin menyelesaikan segala sesuatu bisa dengan cara bertengkar dan mengesampingkan dialog atau diskusi guna mendapatkan solusi. Bertengkar di depan anak juga bisa melukai hati dan perasaan anak. Dampak buruknya bisa saja berpengaruh pada perkembangan emosi dan mental anak.